Pertanian
adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber
energi. Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga
memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha,
pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk,
pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Adapun bentuk peranan sektor
pertanian terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu:
- Kontribusi Produk; Penyediaan makanan untuk penduduk, dan penyediaan bahan baku untuk industri manufaktur seperti industri: tekstil, barang dari kulit, makanan dan minuman.
- Kontribusi Pasar; Pembentukan pasar domestik untuk barang industri dan konsumsi.
- Kontribusi Faktor Produksi; Penurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal dan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain.
- Kontribusi Devisa; Pertanian sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekspor produk pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.
Ada tiga pilar yang perlu dibangun guna
mendukung sektor pertanian memiliki dampak yang positif terhadap kaum miskin
sebagaimana yang diungkapkan oleh Prowse dan Chimhowu (2007) dalam studinya
yang bertajuk “Making Agriculture Work for The Poor” yakni :
- Pentingnya pembangunan
infrastruktur yang mendukung perekonomian masyarakat. Infrastruktur merupakan
faktor kunci dalam mendukung program pengentasan kemiskinan yang dalam hal
ini petani di pedesaan. Di Vietnam, pesatnya penurunan angka kemiskinan
tak lepas dari tingginya investasi untuk pembangunan irigasi dan jalan
yang mencapai 60 persen dari total anggaran sektor pertanian mereka pada
akhir dekade 1990-an. Hal yang sama juga dilakukan di India yang membangun
infrastruktur pedesaan. Bahkan di Ethiopia yang pernah mengalami krisis
pangan dan kelaparan pada pertengahan dekade 1980-an, perbaikan jalan di
pedesaan dan peningkatan akses pasar bagi para petaninya mampu mengangkat
tingkat kesejahteraan para petaninya.
- Perluasan akses pendidikan. Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam
mengentaskan kemiskinan di pedesaan melalui tiga saluran yakni dimana
tingkat pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan produktivitas di sektor pertanian itu sendiri.
Kemudian, pendidikan juga berhubungan dengan semakin luasnya pilihan bagi petani untuk bisa
bergerak di bidang usaha di samping sektor pertanian itu sendiri
yang pada gilirannya juga akan dapat meningkatkan investasi di sektor
pertanian. Terakhir, pendidikan
juga berkontribusi terhadap migrasi pedesaan – perkotaan. Namun
demikian di India, Uganda, dan Ethipia migrasi terjadi antar desa. Buruh
tani yang berpendidikan di Bolivia dan Uganda lebih memiliki posisi tawar
yang tinggi dalam hal upah yang lebih baik (Mosley, 2004).
- Penyediaan informasi baik melalui kearifan lokal setempat maupun fasilitasi dari pemerintah. Umumnya petani miskin memiliki kualitas modal sosial yang rendah yang berakibat terhadap minimnya akses terhadap informasi seperti informasi kesempatan kerja, informasi pasar mengenai input dan output pertanian, dan informasi mengenai teknik – teknik pertanian terbaru. Kurangnya informasi ini merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan mengapa petani kita tetap miskin
Di era globalisasi saat ini, informasi merupakan salah satu hal yang menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini menjadi tugas lembaga pemerintah untuk menyelenggarakan sarana penyediaan informasi yang dapat diakses secara mudah. Beberapa hal yang mendasari kebutuhan masyarakat terhadap informasi diantaranya adalah:
- Adanya paradigma baru bahwa masyarakat menuntut lebih banyak keterbukaan serta lebih banyak akses langsung terhadap informasi
- Aspirasi masyarakat perlu untuk ditampung secara lebih efisien dan ditindaklanjuti secara lebih efektif.
- Sangat dibutuhkan adanya suatu sistem yang berorientasi pada layanan interaktif kepada masyarakat secara langsung.
"Mengingat hal tersebut, maka penyelenggaraan aktivitas komunikasi serta pertukaran data dan informasi yang berorientasi kepada pengguna menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan terkait dengan penerapan e-Government oleh lembaga pemerintah (Djunaedi, 2002)"
Sistem Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Sistem informasi mempunyai tiga peranan pokok:
- Instrumen dalam
mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan
terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
- Produk dan jasa teknologi
informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan
baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa
hasil eksport jasa dan produk industry telematika.
- Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran
pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT
(Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan
pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan
kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat
biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan
organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf
hidup masyarakat. Teknologi juga memegang peranan penting dalam pengembangan
pertanian. Teknologi dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian yaitu
penanaman, peternakan, dan perikanan.
Salah
satu contoh Teknologi Informasi Komunikasi yaitu internet. Internet menyajikan
dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan
untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh
masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui
korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di berbagai penjuru dunia baik
Informasi terkini maupun informasi terlama bisa didapat dan dikirimkan dengan
cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan
kurangnya informasi yang baru dan tepat. Informasi dari internet berfungsi
sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti
dengan kegiatan yang lain. Internet memberi informasi kepada para petani dalam
pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan
harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal kegiatan
advokasi dan kooperasi. Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan
penanaman agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual
normal. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera
dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa mendapatkan informasi
tersebut dari internet.
Pengenalan
internet bisa dimulai dari para pemuka masyarakatnya. Para pemimpin tersebut
perlu diyakinkan akan efektivitas internet dalam membidik sasaran-sasaran
pembangunan yang ditetapkan. Dengan demikian manfaat internet dapat cepat
disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para pemuka masyarakat
tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun dalam kelompok-kelompok, baik
itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok social lainnya, yang
masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka masyarakat dapat diberdayakan
untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap kelompoknya. Pemberdayaan
tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal, pelatihan-pelatihan dan proyek
percontohan.
Dengan
lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman,
pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak
terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara
akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih
stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi
langsung kepada konsumen akhir. Peran tengkulak dan pengijon secara bertahap
dieliminasi.Harapannya TIK ini dapat digunakan oleh sebanyak mungkin petani
Indonesia atau bahkan para petani di dunia agar produktivitas padi mereka
meningkat, dan dijadikan sebagai alat pengembangan pertanian, demikian
pula untuk kesejahteraan hidupnya.
Salah
satu contonya, informasi yang menduduki posisi strategis dalam penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan pertanian adalah informasi karakteristik plasma
nutfah pertanian. Dengan demikian dipandang sangat perlu untuk membangun sebuah
Sistem Informasi Plasma Nutfah Pertanian yang berfungsi sebagai portal online
untuk akses data plasma nutfah pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian.
Sistem Informasi Plasma Nutfah Pertanian tersebut menghimpun data lengkap
mengenai karakteristik plasma nutfah pertanian yang dikelola oleh
lembaga-lembaga penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian.